Salah satu kalimat yang dapat kita temui dalam tembang macapat Pangkur adalah Mingkar mingkuring angkara.

Artikel ini akan membantu siswa SMA kelas 12 dalam memahami materi mengenai tembang Pangkur, dengan memberikan penjelasan singkat dan jelas tentang tembang ini.

Soal

Mingkar mingkuring angkara, tembung angkara tegese …

Jawaban

Tembung angkara nduweni teges utawa arti sing ora becik yaiku podo karo hawa nafsu sing ala, gampang nesu alias pemarah.

Penjelasan Tembang Pangkur:

Untuk memahami makna dari kalimat tembang di atas, kita perlu memahami konsep tembang Pangkur dan karakteristiknya. Memahami tembang Pangkur akan membantu kita menggali lebih dalam makna yang terkandung dalam tembang ini.

Fungsi Tembang Pangkur:

Tembang Pangkur awalnya digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai alat untuk memberi nasihat dengan penuh kasih sayang kepada seseorang. Nasihat ini mengajak orang untuk menjauhi gaya hidup yang dipenuhi hawa nafsu.

Tembang ini memiliki dampak yang signifikan terutama pada pemuda yang membutuhkan arahan dalam menjalani kehidupan dengan lebih mendalam dan menghargai pemberi kehidupan. Selain itu, Tembang Pangkur juga berfungsi untuk membangunkan orang yang sudah terlalu jauh terjerumus dalam perilaku negatif.

Tembang Pangkur: Karakteristik dan Aturan:

Tembang Pangkur adalah salah satu jenis tembang macapat yang memiliki makna yang lebih mendalam. Tembang ini menggambarkan perjalanan manusia menuju akhirat, meninggalkan dunia yang fana.

Selain itu, Pangkur juga diartikan sebagai upaya untuk mengendalikan nafsu dunia agar manusia bisa lebih mendekat kepada kehidupan spiritual. Kalimat “Mingkar Mingkuring Angkara” adalah contoh dari nafsu dunia dalam tembang ini.

Tembang Pangkur memiliki karakteristik khusus dan aturan yang membedakannya dari tembang macapat lainnya. Berikut adalah aturan dalam tembang Pangkur:

  • Terdiri dari 7 baris kalimat atau gatra.
  • Wilangan atau jumlah suku kata dalam setiap baris dihitung dari baris pertama dengan urutan 8, 11, 8, 7, 12, 8, dan berakhir pada 8.
  • Lagu atau akhiran vokal dalam setiap baris mengikuti urutan A, I, U, A, U, A, I.

Contoh Tembang Pangkur dan Artinya:

Contoh tembang Pangkur berikut ini akan membantu Anda memahami lebih baik makna tembang ini. Perhatikan jumlah baris, wilangan, dan lagunya.

Mingkar mingkuring angkara

Akarana karenan mardi siwi

Sinawung resmining kidung

Sinuba sinukarta

Mrih kretarta pakartining ngèlmu luhung

Kang tumrap ning tanah Jawa

Agama ageming aji

Artinya:

Menghindarkan diri dari angkara

Bila akan mendidik putra

Dikemas dalam keindahan syair

Dihias agar tampak indah

Agar tujuan ilmu luhur ini tercapai

Yang berlaku di tanah Jawa

Agama pegangan para pemimpin

Setelah memahami tembang Pangkur di atas beserta artinya, kita dapat menangkap pesan keagamaan yang terkandung dalam tembang ini.

Pesannya adalah bahwa setiap pemimpin harus mempertahankan agama yang kuat untuk menghindari keburukan atau angkara. Tembang Pangkur adalah tembang nasehat untuk hidup yang baik dan bermakna.

Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memahami tembang Pangkur dalam mata pelajaran Bahasa Daerah.