Banyak lagu atau tembang memiliki makna tersirat tentang suatu hal, dan hal yang sama berlaku untuk lagu “Bapak Pucung.”
Lagu ini mengandung pesan khusus yang tersembunyi di dalamnya. Jadi, apa sebenarnya makna dari lagu ini?
Soal:
Bapak Pucung dudu watu dudu gunung
Sabane ing sebrang
Titihane sri Bupati
Yen lumaku si pucung lembehan grana
Berikan penjelasan setiap baris tembang pucung di atas!
Jawaban:
Tembang tersebut memiliki arti sebagai berikut:
Bapak Pucung dudu watu dudu gunung = bapak pocung bukan batu bukan gunung
Sabane ing sebrang = asalmu dari seberang
Titihane sri Bupati = peliharaannya sang bupati
Yen lumaku si pucung lembehan grana = kalau berjalan si pocung hidungnya melambai
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, makna sebenarnya dari lagu tersebut adalah mengenai seekor gajah. Lagu ini sebenarnya adalah perumpamaan atau metafora yang menggambarkan gajah.
Pembahasan dan Penjelasan
Dalam konteks Bahasa Jawa, tembang macapat adalah jenis tembang atau puisi yang dilagukan. Mereka sering mengandung makna tersirat dan diungkapkan melalui nyanyian atau tembang.
Informasi Tentang Tembang Pocung
Lagu ini menggambarkan fase manusia ketika telah meninggalkan dunia atau telah meninggal. Dalam artian lain, manusia tersebut sudah dikafani. Tembang ini mengikuti aturan khusus dalam hal sajak.
Aturan persajakan ini termasuk:
- Guru Gatra dengan jumlah kalimat dalam setiap baitnya adalah 4 kalimat.
- Guwu Wilangan dengan jumlah suku kata dalam setiap larik adalah 12, 6, 8, dan 12 suku kata.
- Guru Lagu dengan jatuhnya vokal terakhir dalam setiap larik lagu adalah u, a, i, a.
Arti Lagu Bapak Pucung
Meskipun lagu ini terdengar lucu, sebenarnya memiliki makna yang lebih mendalam, yang berkaitan dengan hubungan antara pekerja biasa dan pengusaha dalam masyarakat.
Para pengusaha dianggap sebagai contoh atau teladan bagi masyarakat, mengingat posisi mereka yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, mereka diharapkan untuk memberikan contoh yang baik dan menghindari pilih kasih dalam masalah jabatan. Lagu ini menyoroti pentingnya pengusaha menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.
Bapak Pucung Termasuk Macapat Apa? Lagu “Bapak Pucung” termasuk dalam jenis tembang macapat yang dikenal sebagai Macapat Pocung.
Macapat Pocung sering berisi teka-teki atau humor, dan lagu ini juga mengandung unsur teka-teki, sehingga termasuk dalam kategori ini.
Kesimpulan
Makna dari lagu “Bapak Pucung” sebenarnya adalah tentang seekor gajah, yang dijadikan sebagai metafora dalam konteks pengusaha dan pekerja.
Gajah ini adalah peliharaan bupati dan digunakan untuk menggambarkan kedudukan pengusaha dalam masyarakatnya.
Dengan demikian, lagu ini mengandung pesan tentang pentingnya pengusaha menjadi teladan bagi masyarakat sekitar mereka.
Tim Redaksi